Ukur Pencapaian Kompetensi, Siswa Tata Rias Kecantikan Kelas XII SMK Negeri 1 Siantar Gelar UKK

Pinterest LinkedIn Tumblr +

RadarOnline.id, SIMALUNGUN – Uji Kompetensi Keahlian (UKK) merupakan penilaian yang diselenggarakan khusus bagi siswa SMK untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik. Dalam Hal ini sebanyak 31 siswa kelas XII Jurusan Tata Rias Kecantikan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Siantar, Jalan Sangnawaluh, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun  menggelar Uji Kompetensi Kejuruan (UKK) TP.2021-2022.

Kepala SMK Negeri 1 Siantar, M. Syahrizal Damanik, M.Pd dalam penuturannya mengatakan, bahwa tujuan pelaksanaan UKK adalah untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa SMK yang telah menyelesaikan proses pembelajaran sesuai kompetensi keahlian yang ditempuh. 

” Kita memfasilitasi siswa yang akan menyelesaikan pendidikannya untuk mendapatkan sertifikat kompetensi atau sertifikat uji kompetensi dan  memfasilitasi kerjasama dengan dunia usaha/ industri dalam rangka pelaksanaan Uji Kompetensi sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI)”.kata Syahrizal, Rabu (18/5/22).

Adapun sasaran yang akan dicapai dalam pelaksanaan UKK menurut Syahrizal, adalah terlaksananya proses penilaian bagi seluruh siswa SMK kelas XII melalui serangkaian kegiatan uji kompetensi yang dilaksanakan secara efektif, efisien dan terukur.

Ramayanti Lubis Kepala Program Tata Rias SMK Negeri 1 Siantar menyampaikan, bahwa pihaknya melakukan uji kompetensi jurusan tata rias kecantikan kulit dan rambut mulai tanggal 18 sampai tanggal 21 Mei 2022.

Dalam UKK tahun ini, menurut Ramayanti ada empat materi yang di uji yaitu pertama teori pengetahuan atau ujian pengetahuan, kedua make  Up Cikatri. Make Up Cikatri adalah merias wajah untuk menutupi kekurangan/cacat pada wajah seperti noda hitam atau bekas luka dan cacat bawaan pada wajah dikamuplase sehingga wajah menjadi cantik.

Ketiga Make Up Geriatri yakni riasan pada usia 40 tahun keatas, dimana anak-anak bisa mengkamuplase usia 40 tahun tampak seusia umur 20 tahun usianya, dan yang terakhir anak-anak membuat Facial Poli. Jadi kompetensi ini adalah akhir puncaknya ujian pada siswa kelas XII SMKN 1 Siantar dijurusan Tata Rias Kecantikan.

“Setelah diuji mereka mendapat sertifikat dari bidang kejuruan, sehingga sertifikat tersebut bisa dipergunakan di dunia usaha dan dunia industri atau untuk buka usaha sendiri. Kemudian untuk lulusan-lusan dari SMKN 1 Siantar jurusan kecantikan, permintaan untuk didunia kerja sudah ada, dan kita dari pihak sekolah melalui BKK bisa direkrut membawakan anak-anak menuju ke dunia usaha dan dunia industri,” kata Ramayanti.

Kedepannya kata Ramayanti, pihaknya akan terus mencari dunia usaha dan industri yang lebih besar dan membuat MoU dengan mereka sehingga begitu anak-anak lulus bisa langsung kerja.

Sementara Tim Penguji Pihak Eksternal, Mindo Napitupulu dari LPK Aura mengatakan, sebagai guru atau pengajar dari eksternal sangat mendukung UKK teersebut. Pihaknya berusaha keras agar anak-anak begitu lulus dapat langsung bekerja. Untuk itu pihaknya  menguji anak-anak dan sekaligus melihat stab bay stabnya kebenaran atau kemampuan anak-anak.

“Sebelumnya juga mereka sudah melakukan praktek kerja industri (Prakerin) langsung ke dunia usaha dan industri, untuk mengetahui bagaimana mereka bisa mampu melaksanakan apa yang harus dikerjakan. Jadi disini kami melihat lagi benar apa tidak yang dikerjakan seperti yang kami kerjakan dan kami ajarkan”. Ujar Mindo.

Mindo juga berharap kedepan anak-anak mampu berwirausaha mandiri, dan bukan itu saja anak-anak juga mampu bekerja untuk menghasilkan uang.

“Kita dari DUDI lebih menggenjot  anak-anak untuk bekerja lebih mampu lagi, kita tidak terlepas dari mereka dan mereka tidak asal lulus saja.Tetapi berkat kerjasama dengan pihak sekolah dengan DUDI, sehingga setelah anak-anak lulus, anak-anak diperhitungkan di dunia usaha dan dunia industri”.pungkasnya.

Toni Tambunan.

Share.

About Author

Leave A Reply