Rapat Musyawarah RT.01/14 Lurah Tegal Alur Diduga Tolak Kehadiran Wartawan

Pinterest LinkedIn Tumblr +

RadarOnline.id, JAKARTA – Musyawarah penyelesaian persoalan penutupan jalan lokasi Perumahan Taman Kencana RT. 01 RW. 14 Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Kota Adm Jakarta Barat, berbuntut pengusiran wartawan, Selasa (18/4/2023).

Warga RT.001/14 yang mengundang wartawan protes atas pengusiran wartawan itu.

” Saya yang undang wartawan supaya transparan dan dibuka kepulik,” ujar Suhari, warga yang membuat laporan pengaduan ke Gubernur DKI Jakarta terkait tertutupnya akses jalan di Jl. Verbenia II, Blok D, RT01/RW14, Perumahan Taman Kencana yang berawal penutupannya akibat pandemi Covid-19 lalu, sehingga mengganggu akses keluar masuk warga.

Pasalnya, Lurah Tegal Alur, Suratman dan RW 14 Iwan melarang wartawan meliput.

“Darimana pak? Kami tidak mengundang orang luar atau wartawan dari manapun jadi tolong keluar,” kata Ketua RW 14, Iwan sebelum acara dimulai, di Sekretariat RW14 Perumahan Taman Kencana, Kel. Tegal Alur, Jakarta Barat.

Tak sampai di situ, meski sudah dijelaskan mengenai undang-undang Keterbukaan Informasi Publik, RW tersebut tetap bersikeras dalam pendiriannya. Ia menyebut wewenang dalam pelaksanaan musyawarah tersebut ditentukan dari pihaknya sendiri.

“Jadi keluar! Kami tidak mengundang Anda. Jadi silahkan keluar. Tidak perlu wartawan, saya juga banyak teman wartawan,” kata Iwan dengan nada keras.

Yang langsung ditimpali Suhari: “Baguslah! undang saja semua biar terbuka, kenapa rupanya. Bagus itu pak RW, Undang saja wartawannya,” tantang Suhari.

Ketua RW14 setalitiga uang dengan Lurah Tegal Alur, Suratman Arifianto. “Jadi, tolong nanti mohon supaya tidak melibatkan wartawan dulu. Biar kita musawarah dulu,” ujar Suratman kepada wartawan saat meninjau pagar yang ditutup sebelum ke sekretariat RW14.

“Jadi mohon ya pak kita musyawarah dulu. Nanti kalau sudah selesai nanti bisa kita informasikan,” kata Ketua RW 14, Iwan.

Selain tidak ada keterbukaan informasi publik, acara klarifikasi terhadap aduan dan rencana pembukaan akses jalan RT01/14 itu tidak ada titik temu. Akhirnya Ketua RW 14, mengusulkan supaya diadakan voting.

Tetapi usulan voting itu ditolak keras oleh Suhari. “Saya tidak setuju dengan voting. Saya lihat disini yang diundang bukan warga RT01/14, yang mengusulkan pembukaan akses jalan. Jadi saya tolak voting,” ujar Suhari dengan tegas.

Menurut Suhari, bahwa umumnya warga yang protes soal tertutupnya akses jalan dan minta untuk dibuka pada kenyataannya tidak mendapatkan undangan pada acara tersebut.

Menurut mantan RT01, Salim, penyelesaian persoalan yang diadakan Kelurahan tersebut diduga kongkalikong. Ia menyebut banyak kejanggalan dalam pemecahan persoalan tersebut.

“Saya walk-out pak. Itu kan undangan jelas untuk RT 01, tetapi yang datang itu semua bukan warga RT01, warga yang tidak jelas. Sedangkan warga RT 01 bayak yang tidak terima undangan dan para mantan RW yang lainnya. Berarti ini tidak seimbang. Forum ini kan forum mufakat tapi diarahkan ke voting, ya saya tidak mau,” ucapnya.

“Nah, awalnya saja sudah jelas seharusnya RT 01 namun di luar itu. Ini kan ada telepon-teleponan minta dukungan segala macem,” ungkapnya.

Sebelumnya, sejumlah warga perumahan Taman Kencana RT. 01 dan RW. 14 Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, mengeluhkan penutupan akses jalan yang dipagar besi. Umumnya mereka memprotes agar jalan tersebut bisa kembali dijadikan jalan alternatif.

Suhari mengatakan akan terus melanjutkan persoalan itu. Dirinya mengatakan akan terus memperjuangkan aspirasi yang sebenarnya.

“Kalau saya sih akan terus lanjut bagaimana pun caranya. Yang jelas saya pantang mundur untuk menyuarakan persoalan ini guna kepentingan bersama,” tegas Suhari.

Sementara Lurah Tegal Alur, Suratman tidak berhasil dikonfirmasi hasil rapat warga RT01/14, itu. Terlihat dari WhatsApp nya sudah terbaca tetapi belum menjawab.

Thomson

Share.

About Author

Leave A Reply