Pilkada IBH Disegani, Walikota Depok Tak Ingin Sekda Cawe-Cawe

Pinterest LinkedIn Tumblr +

RadarOnline.id, KOTA DEPOK, JAWA BARAT – Kendati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 akan berlangsung pada 27 November 2024, mendatang. Namun, bulan Mei 2024 sudah memasuki pengumuman tahapan Pilkada.

Kendati demikian dipastikan calon Wali Kota Depok, periode 2025-2030, diusung partai politik (Parpol), hanyalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang positif.

Sebab PKS sudah pasti mengusung kadernya sediri yakni ; Imam Budi Hartono (IBH) untuk bertarung di Pilkada Depok 2024. Bahkan dari hasil survei elektabilitas IBH juga sangat tinggi.

Oleh karena itu dengan raihan 13 kursi di DPRD Kota Depok dari hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, PKS muncul sebagai pemenang. Jadi tidak perlu lagi untuk berkoalisi, karena otomatis dapat langsung sendiri mengusung calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Depok untuk periode 2025-2030.

Adapun dengan Parpol lainnya harus berkoalisi untuk dapat menyodorkan calonnya. Seperti, Partai Gerindra di urutan kedua hanya memiliki 8 kursi dan Partai Golkar di urutan ketiga dengan 7 kursi. Kemudian PDIP dengan hanya 6 kursi, PKB dan Partai Demokrat masing-masing memperoleh 5 kursi.

Sementara dipastikan pada Pilkada 2024 ini, PKS Kota Depok mengusung IBH dinilai terlalu kuat untuk dapat diimbangi. Selain itu, PKS cukup berpengalaman untuk meraih terus kemenangan selama 4 kali dalam Pilkada Depok sejak tahun 2005. Artinya sudah 20 tahun PKS berkuasa di Kota Depok.

Bahkan dinilai PKS semakin percaya diri untuk mengusung kadernya, IBH yang merupakan Ketua PKS Depok yang dikenal cukup merakyat.

Kemudian IBH yang menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok, dinilai cukup sukses mendukung program pembangunan Kota Depok yang dipimpin seniornya di PKS yakni Wali Kota Depok, Mohammad Idris.

Berdasarkan hasil survei dari Alumni Universitas Indonesia (UI) yang tergabung di dalam Lingkar Aktivis Untuk Indonesia yang di rilis pada Ahad 7 April 2024 lalu, IBH cukup perkasa dengan tingkat elektabilitas mencapai 48,50%. Semakin membuat ‘ciut’ lawan-lawan politiknya.

Bahkan dari hasil tersebut diketahui jauh mengungguli 4 tokoh politik dan seorang Sekretaris Daerah (Sekda) yang selama ini di gaungkan dan akan meramaikan pertarungan di Pilkada Depok 2024.

Ketika dibandingkan ibarat bumi dan langit, dari hasil survei tersebut, hasilnya cukup signifikan. Sedangkan Ketua Partai Gerindra Kota Depok, Pradi Supriatna (mantan Wakil Wali Kota Depok 2016-2021) hanya meraih 19,63%.

Sementara Ketua Partai Golkar Depok, Farabi El Fouz atau Farabi Arafiq hanya memperoleh 9,38%, Anggota DPRD Kota Depok dari PKB, Babai Suhaemi mendapatkan 7,75%, anggota DPRD Kota Depok dari PKS, Hafid Nasir hanya mendapatkan 5,75%.

Sedangkan perolehan angka Sekda Kota Depok, Supian Suri yang acapkali digaung-gaungkan bakal jadi pesaing berat IBH, hanya meraih 1,63%.

Kemudian PKS, selain faktor solidnya bahkan elektabilitas IBH sebagai incumben sangat tinggi. Faktor lain yang membuat para tokoh politik di Kota Depok tidak ‘berminat’ bertarung maju di Pilkada. Karena sesuai peraturan Pilkada, para anggota legislatif dan pejabat pemerintah saat ingin mencalonkan, harus mengundurkan diri dari jabatannya.

Diketahui dalam Pileg 2024, Pradi Supriatna dan Farabi Arafiq baru saja terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar). Sedangkan Babai Suhaimi dan Hafid Nasir terpilih kembali sebagai anggota DPRD Kota Depok. Adapun Supian Suri, jika ingin tetap maju sebagai calon Wali Kota Depok, harus sudah mengajukan pengunduran dirinya sebagai Sekda pada akhir April 2024 ini.

Kendati PDIP dan PKB telah melakukan penjaringan untuk mencari nama alternatif calon Wali Kota Depok. Namun, hingga saat ini, belum ada bermunculan nama-nama tokoh politik lain sebagai calon Wali Kota Depok.

Sementara mantan Wakil Walikota Depok, periode 2016-2021 Pradi Supriatna, saat dihubungi wartawan mengatakan, bahwa dirinya tunggu perintah dari pimpinan partai. “Saya tunggu perintah pimpinan Partai Gerindra Pusat. Kita tunggu saja, apa saya maju atau tidak,” ucap Pradi, Rabu (10/4/2024).

Sedangkan Farabi Arafiq lebih realistis untuk memilih tidak maju sebagai calon Wali Kota Depok dan memilih untuk berkoalisi dengan PKS. Disaat itu, Farabi Arafiq mengunjungi kediaman IBH untuk berlebaran di hari pertama saat Hari Raya Idul Fitri 1445 H pada Rabu (10/4/2024).

“Artinya, nuansa Idul Fitri ini, identik dengan saling memaafkan sambil ngobrol-ngobrol silaturahmi. Silaturahmi itu akan membuka pintu rezeki dan memperpanjang umur,” ucapnya.

Ditempat yang sama, IBH mengaku senang bisa didatangi Ketua Partai Golkar Kota Depok, Farabi Arafiq dan sering bertemu membahas Kota Depok.

“Karena dulu, waktu 2019, kita pernah ketemu. Ketika dulu ditanya sama media siapa di antara yang sudah ketemu dan cocok. Ya, Bang Farabi. Mudah-mudahan tahun ini cita-cita yang tertunda terkabul,” tukas IBH.

IBH juga mengakui, kecocokannya dengan Farabi Arafiq, ibarat peribahasa dari mana datangnya cinta, turun ke hati. Untuk memenangkan hati tidak bisa bertemu sekali, jadi perlu menemukan yang tepat.

“Kalau peribahasa dari mana datangnya cinta, turun ke hati. Untuk memenangkan hati tidak bisa bertemu sekali, perlu ada yang didalami. Ada yang perlu diselaraskan kalau sudah klop, ada janur kuning,” imbuhnya.

Kemudian kembali bagaimana dengan nasib Sekda Supian Suri? Hingga saat ini Supian Suri belum ada kabar pasti kendaraan politik yang mengusungnya. Walaupun begitu, hanya nama Supian Suri yang terdengar cukup berani mengggaungkan ingin maju sebagai calon Wali Kota Depok.

Bahkan dengan begitu gencarnya pendukung Supian Suri mendorong agar maju sebagai Wali Kota Depok, bahkan sepertinya sedikit ada gesekan dengan IBH, membuat Wali Kota Depok Mohammad Idris angkat bicara, dikutip informasi yang diperoleh.

“Saya meminta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pejabat di Kota Depok agar fokus bekerja, termasuk pak Supian Suri dan pak Imam (IBH/Wakil Wali Kota Depok-Red). Tunjukan kinerja terbaik,” jelas Idris saat membuka Pasar Rakyat Takbiran di Kampung Lio, Pancoran Mas, Kota Depok, Selasa (9/4/2024).

“Saya nggak mau Sekda cawe-cawe, sementara kinerjanya tidak baik. Akan kami laporkan kalau kinerja tidak baik, semuanya harus profesional,” tegas Idris.

Idris juga menegaskan agar para ASN harus bersikap netral dan tidak ada keberpihakan kepada salah satu calon. “Jadi kita harus mendukung pemimpin sampai selesai dan Wali Kota Depok terpilih dilantik,” tandas orang nomor satu di Kota Depok itu.

MAULANA

Share.

About Author

Leave A Reply