Melalui Seni Tari Fase E, SMK Teladan Siantar Terapkan Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka

Pinterest LinkedIn Tumblr +

RadarOnline.id, PEMATANGSIANTAR – Melalui modul pembelajaran Seni Tari Fase E, SMK Swasta Teladan Pematang Siantar terapkan Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulim Merdeka. Hal tersebut ditunjukkan 213 siswa-siswi kelas X SMK Swasta Teladan Pematang Siantar saat menggelar pementasan seni tari unit pembelajaran fase E pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2023.

Kepala SMK Swasta Teladan Pematang Siantar, Sudarlian MSi mengatakan, bahwa kegiatan ini sudah menjadi tugas dan tanggungjawab seorang guru untuk  memberikan edukasi kepada peserta didik tentang konten-konten yang positif, yang tidak hanya mengikuti tren tetapi memiliki identitas bangsa. 

” Seni tari memberikan pengajaran kepada siswa bahwa setiap gerakan memiliki makna, khususnya untuk tari tradisional”kata Sudarlian. Selasa(23/5/23).

Hildayanti Nasution, S.Pd, selaku  guru mata pelajaran Seni Budaya mengatakan, pada kurikulum merdeka di Fase E kelas X, mata pelajaran seni budaya SMK Swasta Teladan Pematang Siantar berfokus pada 1 Cabang Seni yaitu Seni Tari.  

Lebih lanjut ia menjelaskan, pada akhir Fase, siswa diharapkan mampu mengevaluasi hasil penciptaan karya tari dalam mengekspresikan diri dengan menciptakan karya tari yang berpijak pada tari tradisi berdasarkan makna dan simbol sebagai inspirasi saat membuat gerak tari kreasi secara individu ataupun kelompok. 

“Dari awal pembelajaran  di Fase E siswa dituntun untuk berpikir dan bekerja artistik, menciptakan dan mampu mengaktualisasikan diri melalui pementasan tari. Pementasan tari ini sebelumnya dilakukan dengan membentuk kepanitiaan yang terdiri dari beberapa bagian dan seluruhnya melibatkan siswa kelas X”ujarnya.

Lanjutnya, bahwa dalam pementasan ini para siswa menunjukkan hasil dari berkreasi tari mereka selama 4 bulan berproses. Sebagai seorang pendidik dengan lulusan seni tari, ia merasa bangga dengan capaian yang  ditunjukkan siswa pada saat pementasan berlangsung. Disamping hasil karya tari kreasi, siswa juga menerapkan seluruh materi dan pembelajaran yang telah di pelajari ke dalam bentuk tarian mereka. Salah satunya unsur terpenting dalam tari yaitu Rias dan Busana. 

“Saya berharap setelah  mempelajari seni budaya khususnya seni tari di Fase E ini  siswa dapat selalu berfikir secara kreatif, lebih mencintai budaya tradisional Indonesia, membangun kepercayaan diri dalam mengekspresikan diri dan terbiasa berpikir out of the box.”kata Hidayanti.

Sementara itu, Desriana Sitorus salah satu siswi kelas X Akuntansi, menyebutkan, pementasan seni tari unit pembelajaran Fase E kali ini memberikan kesan yang sungguh luar biasa.

“Saya sendiri yang dulu nya tidak tau sema sekali mengenai Tari baik gerakan maupun maknanya sekarangg menjadi tau” sebut Desriana.

Dia menambahkan, bahwa dengan adanya pementasan tersebut, dapat membuktikan bahwa Indonesia kaya akan budaya, apalagi dalam seni tari yang berasal dari berbagai daerah dan menggunakan pakaian sesuai dengan pakaian adat daerah masing-masing. 

Tarian yang dibawakan oleh setiap kelompok juga memiliki koreografi yang berbeda-beda, busana dan properti yang unik serta gerakan yang memiliki makna yang mendalam. 

“Pementasan ini juga erat kaitannya dengan materi pembelajaran kami yaitu mengenai ruang gerak dan waktu,” ungkapnya.

Juga kata Desriana, pada pementasan tari tersebut ada yang menari sendiri, berpasangan dan juga berkelompok. Dalam menari juga tentunya dibutuhkan suatu tenaga, dengan begitu akan tercipta suatu gerekan yang indah. Dalam melakukan gerak juga harus sesuai dengan tempo dan irama.  

Acara Pementasan Seni Tari tersebut di nilai oleh juri dari Universitas Negeri Medan. Di akhir pementasan juga disajikan penampilan alat musik berupa uning uningan dan seruling yang dibawakan langsung oleh dua orang peserta.

TONI TAMBUNAN.

Share.

About Author

Leave A Reply