Konsistensi PAN Dalam Koalisi Pemerintah Jokowi-Ma’ruf

Pinterest LinkedIn Tumblr +

– (Jawaban Tulisan Saudaraku M. Rizal Fadilah) –

Oleh: Abdullah Amas
Direktur Lutfi Nasution Institute

RadarOnline.id, JAKARTA – Werkudara atau Werkodara merupakan salah satu tokoh wayang anggota dari pandawa 5. Tokoh wayang yang memiliki nama kecil Bima ini anak kedua dari perkawinan Prabu Pandu dan Dewi Kunti.

Dalam bahasa Sangsakerta, nama Bima memiliki arti mengerikan. Sosok yang dikenal gemar makan ini merupakan seorang Pandawa yang kuat, memiliki lengan yang panjang, tubuh yang tinggi dan memiliki wajah paling gagah, dan sangar dibanding 4 pandawa lainnya.

Meski dikenal menyeramkan ditambah membawa senjata bernama Gada, namun Werkudara memiliki hati yang baik tidak seperti kelihatannya. Sosoknya dikenal memiliki memiliki watak Jujur, tabah, patuh, setia, berani dan kuat.

Begitu filosofi dasar yang disampaikan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dalam sambutannya diacara Workshop dan Rapat Koordinasi Nasional Pemenangan PAN pada Minggu (26/02/2023) di Hotel Padma, Semarang, Jawa Tengah.

Bukan tanpa maksud mengapa Bang Zulhas mengambil logo rakornas tokoh pewayangan Werkudara atau Bimasena dan dilaksanakan di Jawa Tengah.

Dalam pemilihan legislatif (pileg) pada pemilihan umum (pemilu) tahun 2014, PAN mendapat perolehan 8 kursi DPR RI. Tapi pada saat pileg 2019 perolehan kursi DPR RI di Jawa Tengah zhonk alias kehilangan semua capaian kursi parlemen atau tanpa kursi.

Sebagai Panglima Perang PAN, Bang Zulhas akan memimpin peperangan langsung di Jawa Tengah pada pileg 2024 mendatang untuk merebut kembali kursi PAN yang hilang.

Walau Bang Zulhas bukanlah seorang berdarah Jawa, tapi sebagai sesama anak bangsa haruslah saling menghormati kearifan lokal, kalau kata Bung Karno _terpikul dan memikul natur_.

Bahkan strategi Bang Zulhas sudah terbaca oleh Presiden Joko Widodo yang turut hadir dan memberikan sambutan diacara tersebut.

Terkait bursa calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) 2024, dikatakan oleh Menteri Perdagangan RI, bahwa sebagai Panglima Perang menunggu keputusan Panglima Tertinggi yaitu Presiden Jokowi, menurut penulis itu merupakan ketegasan sikap PAN yang konsisten berjuang bersama dalam kabinet pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.

Belajar dari pengalaman pahit jelang pilpres 2019 lalu, ketika PAN berada dibarisan kabinet Jokowi-JK periode pertama kemudian keluar dari barisan koalisi pemerintah menandakan PAN tidak punya sikap yang jelas.

Komitmen PAN dibawah kepemimpinan Bang Zulhas sebagai Panglima Peramg kali ini memiliki jenis kelamin yang jelas, tidak mencla-mencle dan akan setia sampai akhir dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.

Jadi apa yang dilakukan Bang Zulhas bukanlah “menjilat” apalagi menjadi wayang seperti tulisan yang dipubhlush oleh Saudaraku M. Rizal Fadilah yang bertajuk “Wayang Zulkifli”.

Mungkin Saudaraku Rizal tidak memahami suasana kebatinan PAN yang kehilangan 8 kursi di Jawa Tengah dan PAN dituding mencla-mencle dan tidak punya sikap politik yang tegas.

Bang Zulhas sebagai tokoh nasional memiliki jam terbang tinggi dan sudah teruji sangat handal keluar dari situasi sulit apapun untuk membesarkan PAN dengan tetap mengedepankan kepentingan nasional yang berlandaskan konstitusi.

Jika berbeda pilihan politik janganlah membabi buta membunuh karakter orang yang berbeda pilihan. Saatnya kita beradu gagasan dan berpolitik dengan riang gembira dan tanpa kebencian. ***

Share.

About Author

Leave A Reply