RadarOnline.id, JAKARTA – Menggeluti dunia fashion tidak hanya dituntut memiliki pengetahuan dan wawasan serta skill untuk melahirkan inovasi-inovasi baru, namun juga mampu memikirkan trend yang menjadi kebutuhan pangsa pasar dan daya beli masyarakat. Saat ini banyak lulusan designer yang membuka usaha namun masih memiliki hambatan dalam memproduksi dan menentukan pasar.
CEO Casa Creativa Pro, Fia Prasetyahadi mengatakan, dilatarbelakangi kondisi tersebut PT Casa Creativa Pro dibentuk sebagai rumah produksi untuk mengakomodir para designer dan pelaku usaha yang berkaitan dengan fashion lainnya untuk memproduksi sekaligus menyiapkan pasarnya. Dengan menggandeng Amanda Sotya Rusli, seorang yang berpengalaman di bidang fashion dan lulusan sekolah designer di Italia, PT Casa Creativa Pro berupaya memberikan pelatihan, kursus atau kebutuhan lainnya seperti design dan membuat pola.
“ Kami memahami bahwa mereka disekolahkan dengan biaya mahal dengan harapan suatu saat mempunyai usaha sendiri. PT Casa Creativa Pro hadir untuk membantu merealisasikan kreativitas mereka dan membantu apa yang mereka butuhkan pada saat memproduksi dan menyiapkan pasarnya serta memberikan edukasi melalui pelatihan atau kursus,” ujar Fia usai meresmikan PT Casa Creativa Pro, Rabu (28/12/2022) di kawasan Ampera Jakarta Selatan.
Dalam kesempatan yang sama, Chief of Product Development, Amanda Sotya Rusli mengatakan, saat ini banyak anak muda yang memiliki kreativitas namun belum ada yang mendukung. PT Casa Creativa Pro merupakan tempat bertemunya para kreator yang saling membantu untuk maju bersama-sama.
“Kami berupaya membentuk ekosistem mulai dari design produksi hingga market sales. Tentunya kami juga ingin mengajarkan etika bisnis dan memikirkan sustainable serta kesejahteraan mereka,” kata Amanda.
Dia berharap PT Casa Creativa Pro menjadi wadah untuk melahirkan brand-brand baru karya anak bangsa yang berkualitas dan mengurangi brand-brand luar. Dengan menanamkan tentang keberagaman dan kekayaan seperti resource dan kerajinan yang dimiliki Indonesia, diharapkan generasi muda tidak selalu memandang keluar, namun mau melihat apa yang dimiliki oleh Indonesia.
(Edison)
