RadarOnline.id, CIANJUR – Pendidikan di Kabupaten Cianjur rata-rata lama sekolahnya hanya mencapai 7,28 tahun, yang berarti mayoritasnya putus sekolah pada kelas 2 SMP.
” Dan ini mayoritas masyarakat yang berumur 25 tahun keatas yang dulunya tidak menyelesaikan sekolahnya,” kata Bupati Cianjur H. Herman Suherman saat menghadiri kegiatan Launching gerakan sekolah swasta dalam percepatan peningkatan IPM Kabupaten Cianjur di Pancaniti Pemda Kabupaten Cianjur, pada Selasa (18/10/2022).
Bupati mengatakan Cianjur ini terkenal sebagai kota santri dan gudangnya ulama, namun ini menimbulkan problematika, contohnya kecamatan yang IPM nya paling rendah pada sektor pendidikan ada di Kecamatan Cugenang.
Di kecamatan Cugenang ini banyak pesantren namun tidak diimbangi dengan pendidikan formalnya. Sehingga masyarakatnya hanya menyelesaikan pendidikannya di pesantren saja, dan tentu tidak akan mendapatkan ijazah dari pendidikan formal.
Bupati menegaskan, problem tersebut haus dicarikan solusinya salah satunya harus jemput bola.
” Kita datangi pesantren. Ajak kerjasama untuk menggelar kelas jauh atau PKBM atau paket, agar kita bisa selipkan pendidikan formal ke para santri, agar kelak santri-santri di Kabupaten Cianjur bisa mendapatkan ijazah sekolah formal,” katanya. (Ags)
Editor:Nas
